Kata "EMOSI" sebenarnya seringkali kita dengar dan ucapkan. Namun, tak jarang ada penggunaan kata emosi ini yang kurang tepat. Seperti misalnya "jadi emosi melihatnya..." (diucapkan dengan raut wajah yang menunjukkan rasa marah). Mari kita kaji bersama tentang EMOSI ini agar tidak lagi ada penggunaan yang kurang tepat.
Definisi Emosi :
Emosi dari segi etimologi, berasal dari akar kata bahasa Latin "movere" yang berarti 'menggerakkan, bergerak'. Kemudian ditambahkan dengan tambahan 'e' untuk memberi arti 'bergerak menjauh'. Makna ini menyiratkan kesan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Misalnya orang yang ketakutan karena melihat ular maka akan lari agar dirinya 'aman' dari binatang yang sangat ditakutinya. Atau hal lain contohnya seorang anak yang ketakutan akan segera berlari mencari ibunya dan segera memeluk erat agar rasa takutnya hilang dan merasa terlindungi. Begitu pula misalnya orang yang gembira akan spontan lompat, bergembira dengan tersenyum atau bertepuk tangan karena suatu keberhasilan. Semua contoh diatas menunjukkan bahwa emosi mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau bergerak.
Banyak pendapat tokoh-tokoh yang mendefinisikan emosi, namun secara umu emosi dapat disimpulkan sebagai suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku serta menghasilkan bentuk ekspresi tertentu. Emosi dirasakan secara psiko-fisik karena terkait langsung dengan jiwa dan fisik. Contohnya ketika kita nervous atau gelisah karena akan menghadapi ujian tiba-tiba perut terasa mules dan seperti ingin buang air besar. Pada saat tekanan beban pekerjaan atau rutinitas yang tinggi kita merasa pusing berkepanjangan. Setelah beban itu usai, kita akan merasa puas dan bahagia serta rasa pusing yang sebelumnyapun hilang.
Jenis Emosi :
Menurut Goleman, ada 8 jenis emosi yaitu :
1. Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, berang, tersinggung, bermusuhan, agresi, tindak kekerasan dan kebencian patologis.
2. Kesedihan : pedih, sedih, mram, suram, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi berat (patologis).
3. Rasa takut : cemas, takut, gugp, khawatir, waswas, waspada, tidak tenang, ngeri, fobia dan panik (patologis).
4. Kenikmatan : bahagia, gembira, puas, senang, terhibur, bangga, kenimatan inderawi, rasa terpesona, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa dan mania.
5. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih.
6. Terkejut : kaget, terkesiap, takjub dan terpana.
7. Jengkel : hina, jijik, muak, benci, tidak suka dan mau muntah.
8. Malu : rasa salah, kesal hati, sesal, aib dan hati hancur lebur.
8 jenis emosi diatas sangat mudah kita pahami dan bisa mewakili berbagai macam emosi yang kita pernah rasakan. Apabila dikelompokkan dapat disimpulkan bahwa 8 jenis emosi diatas dapat digolongkan menjadi dua, yaitu emosi negatif dan emosi positif. Emosi negatif seperti ; amarah, kesedihan, rasa takut, jengkel dan malu karena lebih sering mendatangkan efek psiko-fisiologis yang buruk. Sedangkan emosi positif misalanya kenikmatan, cinta dan terkejut. Terkejut itu pun kadang dapat memunculkan efek negatif apabila terkejut dengan hal-hal yang tidak diinginkan atau diharapkan.
Sebenarnya hal mudah dalam menghadapi berbagai macam emosi diatas adalah 'penerimaan dan pengakuan'. Artinya bahwa apabila kita mau menerima dan mengakui berbagai emosi yang muncul akan memudahkan untuk mengatasi dan tidak akan menimbulkan gejala-gejala patologis.
Terkadang kita malu mengakui dan merasa lemah ketika mengetahui ada emosi-emosi negatif yang muncul. Hal ini akan mengakibatkan emosi yang muncul berubah menjadi gejala-gejala patologis yang membuat emosi makin terasa rumit dan sulit untuk diatasi.
Rasanya memahami emosi tak cukup dengan teori, namun kita juga harus melakukan perenungan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Tapi setidaknya dengan terlebih dahulu memahaminya dari teori yang ada, akan memudahkan kita untuk mengerti.
Semoga bermanfaat...
Referensi : "Emosi" Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi Manusia di dalam Al-Qur'an by M. Darwis Hude, 2006, Penerbit Erlangga.
No comments:
Post a Comment